meski kini kau bukan milikku lagi, berjuanglah dalam hidupmu tanpa aku yang kini pergi tak merasakan dan tak menemani serta tak menjadi saksi di segala peristiwa dalam hidupmu :)
I looked around my environment. I didn’t know how can it became change in short time. My memories still in my brain. My mood boaster still in my judgement. My moments with the other still I remember until now. I cannot too respect to new environment. For introduced my self I didn’t have enough courage. I don’t have ambition. I just can to stay in here with calm and quite. When I looked my face, how ugly how screwy I am. But, I just can to keep quite. I cannot do to anything that can give benefits. I cannot to understand what is the purposes of life. I just can cry when someone is angry to me. I just can feel disappointed when I make someone become crumbly. I just can look outside but I cannot to do anything that make everyone around me feel better. When I love someone I just can tell it inside my heart. I don’t have ambition and courage again to do that. It’s so humiliate.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era perkembangan zaman yang pesat, masih banyak terdapat budaya asli Indonesia yang memang sudah sepatutnya dilestarikan oleh rakyat Indonesia sendiri. Salah satu budayanya adalah pesta panen yang dilakukan setelah panen atau pasca panen dalam rangka bersyukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pesta panen masih banyak dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan tata cara dan perangkat pelengkap pesta panen yang berbeda. Pesta panen juga memiliki manfaat bagi para petani di berbagai daerah, pesta panen juga merupakan hasil dari kerja keras para petani oleh sebab itu dalam pelaksanaannya dibutuhkan suasana yang hikmad tetapi menyenangkan. Karena ini adalah budaya daerah, maka semua perangkat yang ada pun sangat sederhana. 1.2. Tujuan - Mengetahui berbagai pesta panen s
"Cireng Terbang Kesana Kemari" "Pandangan Pagi di Kaki Bosscha" "Bosscha, Ruangan Sang Zeiss" "Tangan Pengubah Dunia" "Ruangan Imajinasi" "Sang Dedaunan Dalam Terik" "Ketulusan Sebuah Permohonan" "Sebuah Asa" "Pukulan Keras dari Kehidupan" "Tetesan Air Penuh Rizki" "Buatan Tangan" "Si Manis Memblok Jalan" "Si Manis Lagi Capek" "Di Pusat Keramaian"
Komentar
Posting Komentar